Kamis, 31 Mei 2012

aku masih menunggu mu disini


Aku masih menunggumu disini
didalam sepi.
ketika kau tak hadir malam ini
didalam mimpi.

Sang rembulan selalu bertanya, seiring kepergianku kepembaringan,
"Akankah bintang menemanimu dialam tidur?"
sang rembulan selalu berbaik hati
menunjuk satu bintang yang paling bersinar
untuk menemaniku melelapkan mimpi.

Aku masih menunggumu disini
ketika harapan masih terus menghiasi hari-hariku.

Kemana sebenarnya harus kubawa
sekeranjang cinta dan kasih sayang?
Agar kau tetap selalu indah.

Bintang......!
Aku masih terus disini
menunggumu menjemput malam
bersamaku.

ketahuilah...



Semua pasti ingat detik bermula satu-satu kenangan Bila, di mana, atas urusan apa Manis kan?
Lagi manis bila kekalnya hubungan itu Sampai satu tahapKau yang utamaKau yang dipujaKau yang dibanggaKau yang istimewaYa, banggaBertemankan kau dan diaTiap mata melirik Tatkala melepasi khalayakAda juga satu rasa tak terkataBukan aku yang berkehendakTapi kau yang meminta"Temankan aku...""Tolong aku..."Itu yang selalu kau mahuTak pernah pula aku menolak Hari ini dunia jadi saksi Sekali terdetik satu ragu dalam hati kamu Ketahuilah Aku menjauh Bukan kerana kesilapan itu Tapi kerana Kau tidak pernah kenal aku Ya, 
kita mungkin pernah rasa Erti manis satu persahabatan  yang sangat diagungkan dulu Tapi....
 Ketahuilah Aku bukan lagi sahabatmu   Izinkan aku menjauhKau mungkin merasa terkilanTapi ketahuilah....Sakit di hati masih belum terubatAku belum redha sepenuhnya Izinkan aku menjauh Mencari ruang di hati lain 
Ketahuilah....Aku percaya ini hikmahAku bahagia dengan mereka  Izinkan aku menjauhTak sanggup menanggung beban Tak mampu bermuka biasa
  Ketahuilah....Tuduhan kalian amat pedihTak pernah aku rasa sepedih iniTerima kasih, syukur pada Ilah iUjian mematangkan diriAllah terus memberi Memberi manis yang tak berganti Pahit? 
Tak berbaki Terima kasih, syukur dengan yang terjadi  Aku lebih berhati-hatiMencari yang sudi  Percaya pada diri ini Jujur pada diri ini Setia pada diri ini Biar tiada jumpa Biar tiada beritaBenar sahabat kata,
"As long as the friendship lives in the heart, it remains forever"
..Ketahuilah...Demi kebaikan diri Izinkan aku undur diri  Pesan buat kalianJangan lagi cari cebisan-cebisan  Kenangan-kenanganKesenangan, perhatianYang pernah aku berikan Jangan pernah kalian suarakan
"Di mana teman yang pernah ku kenal dulu?
"Ketahuilah....Aku bukan sahabat kalian
Pesan buat kalianJangan diingat yang indah-indah itu lagi Kerana ketahuilah....
Dalam kamus hidup ini Semuanya sudah suram,hampir luput, tinggal kelamPudar dalam ingatan
Ketahuilah....Aku insan biasaPunya hati dan perasaanTak mengharap balasan apa Cuma di mana aku dalam hati kalian?Siapa aku di mata kalian?Maaf dipinta andai mengusik jiwa Sekadar renungan bersamaAku belajar dari merekaYang dekat pasti tersisihYang rapat pasti terpisah  Lillahi Ta'alaUkhuwah baru terbina Lebih bermakna Lebih sempurnaJangan dekati aku kerana akuTapi dekatilah aku keranaNyaDengan itu ketahuilah....Hati mampu merasaSatu kehadiran pemberian dari NyaBerbeza dengan yang biasa
Ketahuilah....Aku bersyukur dengan hidup Penuh nikmat Terang bersuluh Dibimbing gagah dan tabah Sabar dan penuh hikmah
 Pergilah kalian dari hidup iniAku minta diberi ruang Menyembuh hati Jangan pernah kembali lagi Atau aku melukai...Maaf.....





maaf inilah aku adanya



Kaget. Mengecewakan. Yah seperti itulah mungkin yang ada dalam fikiran bagi sebagian orang terhadapku saat ini. Perubahan yang kualami lambat laun semakin membuat “mu” dan “kalian” menjadi semakin memberikan tanda tanya.
Satu yang pasti, inilah saya… Hanya bisa berusaha menjadi lebih baik dengan caraku sendiri, meski terkadang aneh menurut “mu” dan “kalian”. Aku tak pernah bisa berpura-pura menjadi sosok yang sangat diri “mu”-”kalian” mau. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Meski kutahu, semua akan berdampak negatif pada sebagian orang.
Kalau dibilang ini bentuk dari sebuah “kekecewaan”, tidak sepenuhnya salah. Sebab, aku kecewa memahami sosok “baik” itu dari segi pakaian dan wajah saja, tetapi yang terpenting adalah akhlak. Akhlak yang pastinya tercermin pada hati yang tidak pernah suka berpura-pura, baik di depan keluarga ataupun orang lain.
Maaf, inilah aku apa adanya… Jika ingin protes, maka serahkan saja protes itu pada sebuah doa agar aku bisa baik-baik saja disini.
Sekali lagi, aku tak bisa sesempurna yang “kamu-kalian mau”.
Aku hanya Rahmah, manusia yang ingin menikmati perjalanan hidup yang sementara dengan menebarkan segala bentuk kebaikan, meski aneh di depan mata kalian.
NB: Untuk seseorang yang kaget melihat perubahanku, maka maafkanlah. Aku tak mampu menjadikan diriku sesempurna seperti inginmu.

perbedaan DBD,MALARIA,CIKUNGUNYA



TUGAS IMUNOSEROLOGI I
DOSEN : ANITA PRAMAWATI, SKM


NAMA PENYUSUN :

TANOSIDA K.
TARI SUSANTI

DEBY C.M.
HANDRIANI



AKADEMI ANALIS KESEHATAN
PUTRA JAYA BATAM
KATA PENGANTAR

Syukur yang tidak terhingga penulis hanturkan kepada Allah swt yang  telah memberikan nikmat berupa kesehatan jasmani, dan rohani kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Parasitologi I di Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam. Dan tak lupa shalawat yang tiada henti-hentinya, serta rasa kagum yang mendalam kepada pemimpin umat yakni Rasulullah saw,  pahlawan yang tidak pernah hilang sepanjang zaman. Adapun  makalah ini dibuat bukan hanya sebagai kelengkapan tugas, melainkan juga sebagai pembelajaran mahasiswa agar dapat lebih memahami materi imunoserologi I lebih mendalam.
Makalah ini menjelaskan perbandingan antara penyakit cikungunya, demam berdarah dan malaria .Yang tentunya pembahasan makalah ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Ucapan terima kasih kepada Dosen penulis yaitu: Ibu Anita Pramawati, SKM yang telah memberikan tugas ini, yang tujuannya adalah membuat mahasiswa aktif mencari bahan atau referensi selain yang diberikan pada saat perkuliahan berlangsung. Serta memberikan pemahaman materi yang lebih mendalam kepada mahasiswa tersebut. Untuk yang terakhir, penulis mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan, dan penulis harapkan saran serta kritik pembaca dibutuhkan untuk membangun penulis menjadi lebih baik dalam masa mendatang.                                 
                                                                                    Batam, 26 Mei 2012,

                                                                                                     Penyusun
DAFTAR ISI
NAMA PENYUSUN............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1 Definisi dan pengenalan............................................................................. ........ 3
2.2 Morfologi dan struktur........................................................................................ 5
2.3 Penyebab penyakit............................................................................................... 7
2.4 Masa inkubasi...................................................................................................... 9
2.5 Distribusi geografik............................................................................................. 10
2.6 Cara penularan..................................................................................................... 11
2.7 Tanda dan gejala penderita.................................................................................. 12
2.8 Penanganan.......................................................................................................... 17
2.9 Pencegahan.......................................................................................................... 19
2.10 Diagnosis........................................................................................................... 24
2.11 Pengobatan........................................................................................................ 25
2.12 Epidemiologi...................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 30
DAFTAR GAMBAR

1.1 Cikungunya.......................................................................................................... 31
1.2 Demam berdarah.................................................................................................. 32
1.3 Malaria................................................................................................................. 33

















 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Penyakit demam berdarah dengue menjadi momok tiap tahun. Insiden di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989-1995) dan pernah meningkat tajam saat Kejadian Luar Biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998(IPD,2007), hingga medio 2005 masih ada daerah berstatus Kejadian Luar Biasa, sampai mei tahun 2005 di seluruh Indonesia tercatat 28.224 kasus dengan jumlah kematian 348 orang, hingga awal oktober 2005 kasus demam berdarah dengue di 33 propinsi tercatat 50.196 kasus dengan 701 diantaranya meninggal.
Pada kasus lain sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara EnimSumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulanOktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.
Tidak kalah dari kasus yang diatas, Malaria masih merupakan penyakit “rakyat” nomor satu di Indonesia, tersebar luas di seluruh kepulauan Indonesia Menurut perkiraan kasar dr Leimena (tahun 1958) jumlah penderita malaria ada sebesar 30.000.000 setahun. Kematiannya sebesar 12.000 setahun. Berdasarkan data didapatkan kesimpulan bahwa penyakit pada kasus-kasus diatas tidak boleh main-main dalam penanganannya. Dan karena hal itu, maka dipandang sangat perlu untuk melakukan pembahasan dalam bentuk makalah yang berfokus pada perbandingan dari kasus yang dipaparkan

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui secara khusus perbedaan dari penyakit yang disebabkan virus cikungunya dengan dengue dan dengan plasmodium malaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan pengenalan
2.1.1 Cikungunya
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri. Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah mengetepikan penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya.

2.1.2 DBD
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan. Perdarahan yang vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah Nyamuk Aedes Aegipty. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Namun menurut kepala Puskesmas Kepanjen Malang, dokter Hadi dikatakan belakangan kasus DBD bahkan ditemukan di puncak gunung Semeru. Jadi dimanapun kita harus tetap waspada.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. (http://id.wikipedia.org/wiki/demam berdarah).
Demam berdarah (klasik)
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).

Demam berdarah dengue (hemoragik)
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.
Sindrom Syok Dengue
Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.

2.1.3 Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit ( plasmodium ) yang ditularkan oleh nyamuk malaria ( Anopheles ).
Secara epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa.
Plasmodium malaria. Seperti yang kita kenal beberapa  macam plasmodium malaria,  yaitu :
1.         Plasmodium Vivax
2.         Plasmodium Ovale
3.         Plasmodium Falsifarum
4.         Plasmodium Malariae
5.         Plasmodium Knowlesi ( Baru ditemukan di malaysia ).



2.2 Morfologi dan struktur
2.2.1 Cikungunya
a. RNA
-          Polaritas positif
-          Segmen tunggal
b. Virion
-          Berselubung
-          Nukleokapsid berbentuk ikosahedral
-          Tersusun atas tiga sampai empat jenis protein utama
-          Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi.
-          Diameter virion 60-70 nm
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.

2.2.2 DBD
Morfologi virus dengue :
-          Berbentuk sferik diameter 50 nm
-          Memiliki selubung yang berperan penting pada perlekatan virus dengan sel hospes pada reaksi hemaglutinasi dan reaksi netralisasi.
-          Genom virus terdiri dari RNA untai tunggal yang dapat langsung bertindak mRNA
-          Tidak mempunyai poliadenosin pada ujung 3’.
-          Gen yang mengatur sintesis protein struktural sekitar seperempat bagian dari genom dan terletak pada bagian ujung 5’.
Protein struktural terdiri dari :
-          Protein selubung (E)
-          Protein pramembran (prM)
-          Protein membran (M)
-          Protein inti (C) merupakan 25 % dari total protein.
Protein nonstruktural terdiri dari (Protein viral 75 %) :
-          NS-1
-          NS-2
-          NS-3
-          NS-4
-          NS-5
Protein yang berperan merangsang respon imun yang tertinggi adalah protein E, kemudian protein prM dan protein C, sedangkan untuk nonstruktural adalah NS-1.
Ciri-ciri nyamuk penular demam berdarah :
- Badannya kecil
- Warnanya hitam dengan belang-belang putih
- Kalau hinggap, badannya mendatar
- Hidup dirumah dan sekitarnya
- Suka ditempat yang terlindungi sinar matahari seperti pakaian yang bergantungan
- Bersarang ditempat tempat penampungan air dan tempat –tempat yang berisi air jernih didalam rumah dan pekarangan.
- Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
- Senang menggigit manusia.

2.2.3 Malaria
Morfologi dari parasit malaria dipelajari dengan membuat sediaan darah tipis dan tetes darah tebal pada waktu siklus schizogoni.
Perubahan pada eritrosit
Pada plasmodium malaria tidak mengalami perubahan

Bentuk parasit dalam stadium tertentu
Pada Plasmodium malariae semua stadia dari parasit ini dapat ditemukan dalam darah tepi. Bentuk termudanya adalah ring form dengan ukuran 2,5 mikron.  Ada 2 bentuk karakteristik pada Plasmodium malariae ini yakni terjadi pada stadium tropozoit dewasa atau growing trophozoit. Berikut uraiannya :
a. Bentuk amoeboid dengan pigment malaria berwarna coklat yang terkonsentrasi ditepi parasit dan vakuola yang hampir tidak terlihat.
b. Band form, karena parasit berbentuk seperti pita melingkari ekuator eritrosit dengan pigment malaria terletak ditepi parasit berhadapan dengan chromatin disisi yang lain.

Ciri khas lain dari Plasmodium malariae adalah inclusion bodiesnya. Dengan pewarnaan khusus dapat dilihat adanya Ziemann’s stippling pada stadium trophozoit muda. Inclusion bodies tampak seperti Schuffner’s dot namun lebih halus.
Stadium schizont muda hampir sama bentuknya dengan Plasmodium falciparum, tetapi schizont tuanya seperti bentuk rosette dengan ukuran 6,5 – 7 mikron. Dalam stadium ini parasit berbentuk seperti bunga mawar dan terdiri dari 6 – 12 (biasanya 8) sel (merozoite) besar yang mengelilingi pigment malaria.
Macrogametocyte dan microgametocyte berbentuk seperti pada Plasmodium vivax. Untuk membedakannya hanya melalui ukuran eritrosit yang terinfeksi

2.3 Penyebab penyakit
2.3.1 Cikungunya
Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang membungkuk akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus ChikungunyaVirus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridaegenus alpha virus.

2.3.2 DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3.
Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

2.3.3 Malaria
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan gejala-gejala demam, anemia dan splenomegali
Penyakit ini di tukarkan oleh nyamuk anofeles. Empat spesies plasmodium yang menyerang manusia yaitu “ Plasmodium Vivax “, ( malaria tertiana ) “, Plasmodium falcifarum “, ( malaria trofikal ) “, Plasmodium malariae “ ( malaria quratana ), dan Plasmodium ovale “ ( malaria ovale). Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vetebra lainnya, dan hospes definitif, yaitu nyamuk Anopheles.
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria ( anopheles ), dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan.

2.4 Masa inkubasi
2.4.1 Cikungunya
Masa inkubasinya adalah 2-4 hari. Manifestasi penyakit berlangsung 3 sampai 10 hari.

2.4.2 DBD
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3-15 hari orang yang tertular dapat mengalmi / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini, yaitu :
·      Bentuk Abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
·      Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
·      Dengue Haemorrhagic Fever (Demam Berdarah Dengue / DBD) gejalanya sama dengan klasik di tambah dengan perdarahan dari hidung, mulut, dubur dan sebagainya.
·      Dengue syok sindrom, gejalanya sama dengan DBD di tambah syok / presyok. Pada bentuk ini sering terjadi kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang di duga menderita penyakit demam berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera di bawa ke dokter atau rumah sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

2.4.3 Malaria
Plasmodium malariae penyebab malariae quartana, masa inkubasi 18 – 40 hari.
2.5. Distribusi geografik
2.5.1 Cikungunya
Penyakit ini pertama sekali dicatat di TanzaniaAfrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesiakejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973, kemudian berjangkit di Kuala TungkalMartapuraTernateYogyakarta (1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001).
 Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi di Muara EnimSumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.

2.5.2 DBD
Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

2.5.3 Malaria
Malaria merupakan penyakit endemik di lebih dari 100 negara di Afrika, Asia, Oceania dan Amerika Selatan dan Tengah serta di beberapa kepulauan Caribia. Diperkirakan 55 % penderita malaria terinfeksi oleh Plasmoium vivax, untuk sekitar 40 % Plasmodium falciparum disekitar suhu yang tidak lebih rendah dari 210C. Sedangkan Plasmodium malariae sekitar 1 – 5 % dan Plasmodium ovale  kurang dari 1 % kasus malaria di Afrika dan Vietnam.

2.6 Cara penularan
2.6.1 Cikungunya
Cikungunya disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang mengisap darah dari penderita Cikungunya kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan menyebabkan orang tersebut menderita Cikungunya.

2.6.2 DBD
Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang mengisap darah dari penderita Demam Berdarah Dengue kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan menyebabkan orang tersebut menderita demam berdarah.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.

2.6.3 Malaria
Penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria ( anopheles ). Bila nyamuk anopheles mengigit orng yang sakit malaria, maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak. Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan di tularkan ke orang tersebut. Di dalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak, menyerang sel-sel darah merah. Dalam wktu kurang lebih 12 hari, orang tersebut akan sakit malaria.
Penularan penyakit malaria melalui perantara gigitan nyamuk anopheles sp. Di Indonesia terdapat 93 spesies anopheles yang dapat merupakan vektor penyakit malaria.

2.7 Tanda dan Gejala Penderita
2.7.1 Cikungunya
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegyptivirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis.
Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.



Gejala-Gejala Demam Chikungunya :
  1. Demam tinggi (390C)
  2. Nyeri pada persendian (gejala khas demam chikungunya)
  3. Tidak nafsu makan
  4. Lemah
  5. Mual
  6. Sakit kepala
  7. Timbul ruam merah seperti pada gejala demam berdarah
  8. Fotophobia ringan
Gejala utama sakit chikungunya ini adalah demam secara tiba-tiba diikuti dengan linu di persendian, pegal-pegal, ngilu, sakit pada tulang, sakit kepala, panas tinggi, mata merah, loyo, tidak ada nafsu makan dan sebagian kasus dijumpai mual-mual dan setelah kurang lebih 3-5 hari baru muncul ruam-ruam.
Gejalanya sangat mirip dengan penyakit demam berdarah, karena memang nyamuknya sama,hanya berbeda yang diserang saja.
Sampai saat ini sangat susah membedakan anatara gejala awal sakit demam berdarah dan chikungunya selain lewat tes darah atau nyeri persendian.

2.7.2 DBD
Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya.

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya :
  1. demam secara tiba-tiba 2-7 hari, disertai sakit kepala berat,
  2. sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia)
  3. ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan – pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh.
  4. Pendarahan pada hidung dan gusi.
  5. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian. Pasien demam berdarah dengue akan tampak bintik bintik perdarahan. Selain perdarahan pada kulit, penderita demam berdarah dengue juga dapat mengalami perdarahan dari gusi, hidung, usus dan lain lain. Bila tidak ditangani segera, demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian.
Gejala demam berdarah sulit di deteksi pada saat awal karena gejala demam berdarah terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
1.      Suhu tubuh 380C atau lebih dan tidak turun terus menerus dari pagi hingga malam.
2.      Sakit kepala, lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada otot, tulang & persendian.
3.      Pemeriksaan penunjang yaitu trombosit di bawah 100.000

Gejala demam yang diikuti dengan perdarahan dan gejala shok :
1.      Gejala demam berlanjut dengan demam tinggi, dapat di ikuti dengan kejang, muntah.
2.      Terdapat bintik-bintik merah di lengan.
3.      Terjadi perdarahan spontan, bisa perdarahan di kulit, mimisan, perdarahan gusi, muntah darah, atau buang air besar di sertai darah baik demam atau tidak. Terjadi kegagalan sirkulasi darah, denyut nadi lemak namun cepat (bisa sampai 150 X / menit), tekanan darah turun, tampak kulit menjadi dingin terutama di ujung jari, bibir biru, pucat, tubuh lemah dan gelisah.
4.      Shok berat di mana tensi dan nadi tidak terukur.

http://klinik0nline.files.wordpress.com/2011/10/demam-berdarah-dengue1.gif?w=240&h=216
Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue
Beberapa penderita kehilangan kesadarannya. Keadaan ini disebut Dengue Shock. Shock ini menyerupai shock akibat penyakit kolera.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/83/Positive-tourniquet-test.gif/250px-Positive-tourniquet-test.gif
Salah satu gejala demam berdarah adalah munculnya ruam pada kulit
Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
1.   Demam tinggi yang mendadak 2 - 7 hari ( 38' C - 40' C )
2.   Manisfestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
3.   Hepatomegali ( pembesaran hati )
4.   Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik 80 mmHg atau lebih rendah
5.   Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3.
6.   Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
7.   Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai anoreksi, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare, kejang dan sakit kepala.
8.   Pendarahan pada hidung dan gusi.
9.   Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

2.7.3 Malaria
Gejala penyakit malaria sering kita jumpai sebagai berikut :
Gejala malaria ringan :
Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala
-          Pucat karena kurang darah
-          Kadang-kadang di mulai dengan badan terasa lemah, mual/muntah tidak nafsu makan.
-          Gejala spesifik daerah, seperti diare pada anak

Gejala malaria Berat :
-          Kejang-kejang
-          Kehilangan kesadaran
-          Kuning pada mata
-          Panas tinggi
-          Kencing berwarna the tua
-          Nafas cepat
-          Muntah terus
-          Pingsan sampai koma

Tanda & Gejala / Manifestasi Klinis
1.      Mengigil ( 15 Menit – 1 Jam )
2.      Mendadak panas ( 2 – 6 Jam )
3.      Berkeringat banyak ( 2 – 4 Jam )
4.      Suhu badan menurun
5.      Anemia
6.      Splenomegali ( Pembesaran Limpa )
7.      Ikterus ( Hemolisis & Gangguan Hepar )

Patogenesis
Ada 2 cara yaitu :
1. Alami dengan cara Melalui gigitan nyamuk ketubuh manusia.
2. Induksi dengan cara stadium asexual dalam eritrosit keadalam darah manusia melalui transfuse, suntikan, pada BBL ( Bayi Baru Lahir ) melalui plasenta Ibu Untuk terinfeksi ( Kongenital )

Komplikasi
  Kejang
  Demam
  Penurunan Keasadaran
  Perdarahan pada ginjal, kambuh bila daya tahan tubuh penderita rendah.

2.8 Penanganan
2.8.1 Cikungunya
Penangganan demam chikungunya:
  1. Minum obat penurun demam (paracetamol)
  2. Melapor kepada petugas kesehatan yang terdekat jika panas tidak sembuh selama lebih dari 2 hari setelah pemberian obat
  3. Minum obat pengurang rasa sakit (aspirin)
  4. Jika menderita nyeri persendian yang hebat sebaiknya tidak bekerja terlalu keras terlebih dahulu karena dapat memperparah nyeri sendi tersebut
  5. Meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan cara : Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi, minum sari buah-buahan segar, serta istirahat yang cukup

2.8.2 DBD
Bila terjadi gejala di atas seseorang perlu segera dilarikan kerumah sakit. Dalam penanganannya yang di utamakan adalah pemberian cairan bisa dalam bentuk apa saja, cairan yang di minum maupun cairan infus. Pada keadaan shok umumnya pemberian cairan hanya dapat melalui infus. Selama fase kritis cairan harus cukup. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat. Pasien umumnya sulit tertolong bila datang ke rumah sakit sudah dengan gejala kegagalan sirkulasi atau shok.

2.8.3 Malaria
a. Tindakan-tindakan terhadap manusia
- Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat terhindar dari penyakit malaria dengan usahanya sendiri, misalnya tidur berkelambu dll.
- Pengobatan semua penderita untuk penyembuhan dan meniadakan sumber penularan.
b. Tindakan-tindakan terhadap Plasmodium sp.
Dengan obat-obatan anti malaria seperti: kina, paludrine, choloroquine, primaquine, semua Plasmodium sp yang terdapat dalam tubuh penderita dibunuh.
c. Tindakan terhadap vektor penyakitnya
- Usaha untuk membasmi larva (jentik-jentik)nya
o Mempergunakan larvacida misalnya malariol.
o Secara biologis dengan memelihara ikan pemakan jentik-jentik.
o Meniadakan air tergenang tempat bertelurnya nyamuk-nyamuk.
- Usaha untuk membunuh imagonya (serangga dewasa)
Dengan insectisida, misalnya: D.D.T, pyrethrum dsb. Bila Anopheles bersentuhan dengan insectisida, akan mati dalam waktu 24-48 jam.



2.9 Pencegahan
2.9.1 Cikungunya
Dengan mencegah gigitan nyamuk, juga memberantas tempat perindukan nyamuk dengan cara 3M.

2.9.2 DBD
Kebanyakan dari masyarakat menganggap remeh program 3M (Mutup, Menguras, dan Menimbun) pemerintah. 3M sudah sering digembar-gemborkan pemerintah, namun tak kunjung diikuti oleh masyarakat, sehingga angka kejadian demam berdarah dan chikungunya tetaplah tinggi. Kalau ada kejadian baru bingung fogging, dll.
Padahal perlu diketahui, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik2 nyamuk, calon nyamuk dewasa tetap hidup bebas dikamar mandi. Seperti pengalaman PKL kami kemarin di Kepanjen, Malang, ada satu RT yang terkena demam chikungunya, dan satu RT kena semua tanpa terkecuali, baik anak-anak maupun dewasa. Dan mereka baru bingung setelah terjangkit chikungunya. Nasi sudah terlanjur jadi bubur. Sudah terkena baru bingung. Semoga hal tersebut dapat memberikan pelajaran, sehingga kita tidak seperti mereka. Jadi, kunci utama pencegahan Demam Berdarah dan Chikungunya adalah 3M.

3M versi Baru
3M pemerintah lalu dikembangkan menjadi 3M Plus. Yaitu dengan melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.
Terkait adanya konferensi perubahan iklim di Bali, tampaknya 3M perlu diubah. Karena salah satu M nya adalah menimbun barang-barang yang dapat menyebabkan air tergenang seperti kaleng bekas, plastik, dll. Dan ini merupakan pencemaran lingkungan yang nyata. Karena barang-barang tersebut (plastik, dll) sulit terurai oleh tanah. Dan akan terurai setelah berpuluh-puluh tahun kemudian. Dan sudah sepatutnya pemerintah mulai merubah M yang ketiga (mengubur), menjadi mendaur ulang atau bisa juga dengan merombeng (menjual) barang-barang bekas.
Jadi 3M adalah :
  1. Menguras bak air 2 kali seminggu
  2. Menutup tempat penampungan air
  3. Menjual barang-barang bekas
Sedangkan Plusnya, bisa kita tambahi dengan memasang perangkap nyamuk.

Pencegahan di lakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari. Hal tersebut dapat di laksanakan dengan menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBDnya. Bila memang sangat perlu untuk berada di tempat tersebut kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan kemeja lengan panjang misalnya : gunakan cairan / krim anti nyamuk (Mosquito Repellant) yang banyak di toko-toko.
Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (yang dapat di beli di apotik) pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit / selokan di dalam dan di sekitar rumah.
Pencegahan massal dilingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan Puskesmas setempat di lakukan dengan pembersihan sarang nyamuk (PSN), Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes Aegypty dengan abatisasi.

Cara menghindari tertular demam berdarah yaitu :
1.      Mempertinggi Daya Tahan Tubuh.
2.      Memperbaiki lingkungan nyamuk Aedes Aegipty.

Cara menghindari ancaman gigitan nyamuk Aedes Aegipty yaitu :
1.      Putuskan rantai penularan nyamuk dengan membunuh nyamuk dewasa dan membasmi jentik yang akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
2.      Nyamuk dewasa dapat di bunuh dengan cara pengasapan atau fogging.
3.      Jentik nyamuk dibasmi dengan cara menutup wadah atau tempat yang memungkinkan nyamuk berkembang biak, menguras kemudian menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air, memasukkan ikan pada kolam, atau mengubur barang bekas.
4.      Bersihkan luar dan dalam rumah dan jangan biarkan banyak baju bergantungan.

Hal-hal penting sehubungan dengan demam berdarah dengue :
1.      Kasus demam berdarah selalu ada, tetapi pada bulan-bulan tertentu dapat melonjak dan berhubungan dengan musim.
2.      Seorang dapat saja terkena demam berdarah lebih dari 1 kali. Pasien yang terkena demam berdarah yang kedua kali umumnya lebih berat dari yang pertama.
3.      Jus jambu yang menurut sebagian orang berkasiat untuk menyembuhkan demam berdarah dengue, sebenarnya tidak benar. Cairan yang ada didalam jus jambu seperti cairan yang lain dapat bermanfaat untuk mencegah kekurangan cairan.
http://klinik0nline.files.wordpress.com/2011/10/demam-berdarah-dengue2.png?w=240&h=181
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1.      Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup.
2.      Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu Menguras bak mandi, Menutup wadah yang dapat menampung air, dan Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk.
3.      Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk.
4.      Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/BELIZE_90_9.jpg/200px-BELIZE_90_9.jpg
Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
§      Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.
§      Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
§      Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.

2.9.3 Malaria
Cara Pencegahan Penyakit malaria.
Sebagai referensi saya membagi 3 cara pencegahan efektif penyakit malaria ini :
§          Menghindari gigitan nyamuk, Tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari.
§          Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
§          Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air, membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya dengan kentongan.
§          Menebar kan pemakan jentik, Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi

1.      Membrantas sarang nyamuk dengan cara :
a.       Mengalirkan air yang tergenang
b.      Membersihkan semak belukar disekitar rumah.
c.       Membersihkan & merawat tambak-tambak ikan & udang
d.      Melipat kain yang bergantungan.
2.      Mencegah gigitan nyamuk dengan cara :
a.       Tidur dengan menggunakan kelambu
b.      Menggunakan obat nyamuk bakar
c.       Menyemprot kamar dengan obat nyamuk semprot
d.      Tidak berada di luar rumah ketika hari gelap.

2.10 Diagnosis
2.10.1 Cikungunya
Dapat dilakukan dengan :
a. Uji hambatab aglutinasi (HI)
b. Uji antibodi netralisasi
c. IgM capture ELISA


2.10.2 DBD
Metode pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi antibodi dan partikel virus dengue yang dapat dilakukan yaitu :
a. Uji serologi meliputi uji hambatan hemaglutinasi, uji fiksasi komplemen, uji netralisasi, uji IgM untuk mendeteksi kasus infeksi baru dan ELISA.
b. Deteksi antigen viral dengan metode PCR dan cara flourosensi imunoglobulin.
C. Isolasi dan identifikasi virus dengan cara pembiakan virus pada bayi mencit, kultur sel mamalia, kultur sel nyamuk C6/36 yang berasal dari Aedes albopictus dan inokulasi langsung pada nyamuk.

2.10.3 Malaria
Ditemukannya parasit parasit dalam darah yang dipulas dengan Giemsa.

2.11 Pengobatan
2.11.1 Cikungunya
Pengobatan dilakukan adalah terapi suportif untuk mengatasi gejala demam dan rasa sakit. Biasanya diberikan parasetamol, obat antiinflamasi nonsteroid dan kloroquin fosfat (250 mg/hari). Dianjurkan untuk banyak minum air putih. Bila terasa sakit dan ngilu pada sendi diupayakan agar tetap dilatih berjalan untuk mencegah persendian menjadi kaku.

2.11.2 DBD
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/ba/Extra_Strength_Tylenol_and_Tylenol_PM.jpg/150px-Extra_Strength_Tylenol_and_Tylenol_PM.jpg
Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu.
Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.

2.11.3 Malaria
1.  Kina : Untuk malaria berat, kejangnya cepat.
Cara pemberian          Parenteral bila timbul koma, kejang muntah, diare.
a. Infus 500 – 1000 mg Kina dihidrolisiskan dalam 500 ml larutan garam fisiologis & glukosa / plasma / de x tron.
Lama pemberian =   1 – 2 jam           24 jam dapat diulang sampai dosis      ma x KINA 2000 mg.
b.  I . V 200 – 500 mg KINA dalam 20 ml larutan garam Fisiologis dan glukosa, tidak boleh cepat dari 10 menit( Karena bias menimbulkan penurunan tekanan darah yang mendadak peredaran aritma jantung.
c. I . M        Larutan obat streil & PH = 7
Alat suntik harus steril, dibagian gluteal 6-75 cm di bawah pertengahan Krista iliaka.
Jumlah Tronbosit lebih dari 20.000/mm3 untuk menghindarkan hematoma.
Dosis perkali max = 1000 mg dengan dosis total 2000 mg / 24 jam.
Pasien syok, jangan digunakan KINA I.M ( karena adanya gangguan absorbsi obat )
Contoh : Pada pasien yang berat, Metab. KINA lambat karena ada gangguan fungsi hati maka KINA diberikan 10 mg / kg BD dengan interval optimum 12 jam      dinaikkan 20 – 30 mg / kg BB bila perlu ( Mencegah keracunan )

2.    Klorokuin :  Memberi hasil seba KINA pada plas. Palafarum yang sensitive.
a. Infus sama dengan KINA, tetesan lambat.
b.  I . V     Dosis perkali dws 200 – 300 mg basa dl. Lar 4-5 %
c.  I . M    Paling disukai,karena tidak meyebabkan nekrosis, toleransi baiik, onseynya 5m dengan I . V.
Dosis setiap kali dewasa 300 – 400 mg basa ( 10 ml lar. 5 % ) dapat diulang sampai maximal 200 mg basa / 24 jam.
Contoh : Pemberian secara parenteral harus dig anti peroral bila keempat pasien baik & biasa menelan obat

2.12 Epidemiologi
2.12.1 Cikungunya
Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.

2.12.2 DBD
Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada lama di dunia. Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan di ensiklopedia medis dari Cina tertanggal tahun 992. Seiiring dengan perkembangan global di bidang pelayaran dan industri pengiriman barang melalui laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk vektor bagi penyakit demam berdarah. Nyamuk dan virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah baru dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia. Salah satu epidemi demam berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia Tenggara.
Laporan resmi pertama mengenai pasien yang terjangkit penyakit serupa demam berdarah terjadi pada tahun 1779.
Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global

http://3.bp.blogspot.com/-zvXsvuO4Tm8/Ta6gvpqMNyI/AAAAAAAABAs/Ju_armFG3Tk/s400/Demam-Berdarah.gif

2.12.3 Malaria
Malaria masih merupakan penyakit “rakyat” nomor satu di Indonesia, tersebar luas di seluruh kepulauan Indonesia Menurut perkiraan kasar dr Leimena (tahun 1958) jumlah penderita malaria ada sebesar 30.000.000 setahun. Kematiannya sebesar 12.000 setahun.
Walaupun malaria angka kematiannya rendah tapi angka morbidinnya tinggi yang dapat menyebabkan:
- Daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah diserang penyakit lain.
- Daya kerja menurun sehingga menurunkan kemampuan produksi bahan-bahan baik untuk konsumsi maupun untuk export.
- Karena banyak yang sakit, negara akan banyak kehilangan jam kerja.
- Menghambat lancarnya kepariwisataan karena adanya malaria di suatu obyek wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Radji, Maksum. 2010. Imunologi dan Virologi. PT.ISFI Penerbitan : Jakarta
Dr.Sandjaja, Bernandus.2007. Protozoologi Kedokteran. Prestasi Pustaka : Jakarta
Haryanto. 1999. Malaria epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis dan penanganan. EGC : Jakarta
Noer, Sjaifulloh. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI : Jakarta
Prof.dr. Ganda Husada, Srisasi, dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI : Jakarta
Syahrurachman, dkk. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. BINARUPA AKSARA : Jakarta













LAMPIRAN GAMBAR

1.1 Cikungunya
Chikungunya

http://2.bp.blogspot.com/-wdMee1eVT4E/Td9LSztdkEI/AAAAAAAAARw/T7yb-oeYNm8/s320/chikungunya.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-W66rXntxjl0/Td9LecjCM6I/AAAAAAAAAR4/ABtu99caB5o/s320/nyamuk%2BChikungunya.jpg



1.2 DBD
http://klinik0nline.files.wordpress.com/2011/10/demam-berdarah-dengue3.jpg?w=240&h=180
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b0/Dengue.jpg/180px-Dengue.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Aedes_aegypti_feeding.jpg/180px-Aedes_aegypti_feeding.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.



1.3 Malaria

http://lifechoice.biz/wp-content/uploads/2012/03/mosquito_malaria-150x150.png
http://3.bp.blogspot.com/_p9lgaPGz6OU/TKVttGVh_6I/AAAAAAAAABA/3bC0mrD3MIM/s1600/malaria2.jpg






Light brown mosquito, near-front view, on a human, gets ready to enjoy a blood meal.







red shows areas where malaria exists: Africa, Asia, South and Central America continents are in red.









 Adults lay eggs, which become larvae, pupae, and then enter the adult, to lay more eggs.








                                    




http://whyfiles.org/016skeeter/images/bullet.gif




                                   






why don't mosquitoes get malaria? Because life is not always fair. Photo shows Anopheles taking blood meal on a human arm








           




kepala anophelesKEPALA ANOPHELES SPP