Senin, 10 September 2012

rumah terahir

Dia bangun dengan firasat akan mati. Entah bagaimana perasaan itu muncul beberapa jam lalu dia masih berselimut gemuruh lantai diskotik. Di bawah pengaruh ekstasi, jemarinya asyik mengetuk – ngetuk botol bir kosong di atas meja. Sesekali dia memeluk perempuan di sampingnya, yang selalu tertawa dalam kepura – puraan. Dan lewat tengah malam, sepanjang yang bisa diingatnya, mereka naik ke lantai 3 sebuah hotel bintang 5. Pagi itu, dia memandang jalan raya lewat jendela, di bawah sana mobil, motor, dan kendaraan lainnya semua bergarak dalam keheningan masing – masing. Lalu gerimis turun, batinnya mendadak sunyi. Kemarin usianya genap 38 tahun. Istrinya ingin membuat pesta kecil – kecilan. “Cuma kue tart dengan 38 batang lilin, kamu menyebut keinginanmu sebelum meniup lilin – lilin itu“ Bujuk istrinya. Percakapan semacam itu selalu terulang setiap tahun. Baginya ulang tahun tidak seharusnya diperingati. Ulang tahun pertanda umur bertambah tua, dan itu artinya ajal kian mendekat. Dia heran, kenapa banyak orang yang gembira di saat seharusnya berduka. 10 tahun silam, dia dijodohkan dengan gadis cantik yang berumur 18 tahun. Mereka menikah selang 3 bulan berkenalan. Ketika orang tuanya meninggal setahun kemudian karena kecelakaan, keberadaan istrinya jadi begitu berarti. $$$$$$$$$$$ Lima tahun lalu dia mulai mengenal dunia malam, perempuan simpanan dan obat – obatan terlarang. Sejak itu dia kehilangan sebagian besar rasa cinta pada istrinya. Tapi kebenciannya pada pesta ulang tahun tak pernah memudar sampai pagi itu, ketika die teringat ucapan istrinya. “Dengan 38 lilin menyala, kau bias menyebut keinginanmu sebelum meniup lilin – lilin itu.” Malamnya dia meniup ke 38 lilin itu. Istri : “Apa harapanmu ?” Suami : “ Aku ingin panjang umur”. Istri : “Cuma itu ?” Suami : “Ya !” Istri : “Kenapa kau tak pernah berdoa supaya aku hamil ?” Suami : “Kau tak pernah menyuruhku, mana aku tahu ?!” Istri : “Aku kesepian akhir – akhir ini kau semakin jarang pulang.” Suami : “Aku banyak pekerjaan, semuanya ku tangani sendiri. Aku harus Sering melihat cabang – cabang di luar kota.” $$$$$$$$$$$$ Istrinya diam, dia pun diam dan memutuskan untuk tidur meski malam belum terlalu larut. Malam itu dia bermimpi, tubuhnya melayang ke angkasa, di bawahnya orang – orang berkerumun sambil memanggil namanya. Dia ingin kembali mengikuti panggilan orang – orang itu, tapi tubuhnya. Dia terbangun dengan firaat sebenta lagi akan mati, tapi dia tidak merasa sepi. Kematian tidak seseran yang dia bayangkan. Alam kematian ternyata indah, tenang, sejuk dan damai. Samar – samar dilihatnya jam dinding masih menunjukan pukul 2 malam. Istrinya masih terlelap, seolah tak peduli apakah bumi akan berhenti berputar. $$$$$$$$$$$$ Paginya dia membaca Koran. Dia melihat pada ilkan, “TAMAN MEMORIAL : Kami menawarkan Tempat Peristirahatan Terakhir Sesuai Selera Anda“ Tanpa membuang waktu dia bergegas ke kantor pemasaran yang alamatnya tertera dalam iklan. Seorang staf marketing menyambut kedatangannya. Staf : “ Selamat pagi ! Ada yang bisa saya Bantu ?” Lelaki : “ Saya ingin meminta penjelasan mengenai Taman Memorial.” Staf ; “Oh. Dengan senang hati akan saya jelaskan. Taman memorial adalah Areal pemakaman yang di tata secara modern. Pemandangannya Sangat indah, jauh dari kesan seram. Kami membangan tempat ini Sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh kantor pusat di Amerika, Tapi tentunya sudah kami sesuaikan dengan selera lokal.” Lelaki : “Berapa harganya?” Staf : “Harganya bervariasi, mulai Rp. 6,5 Juta samapi 150 juta, tergantung Tipe yang bapak pilih. Apakah single, double atau family ?” Single berukuran 5 x 2 m, double 11 x 5 m, family 36 x 24 m. Masing - masing dibagi lagi dalam kelas ekonomi, duluxe dan super duluxe. Kami juga menyediakan kavling dinasti yang luasnya 5 – 10 hektar, cukup untuk anak cucu puluhan generasi.” Lelaki : “Apa kelebihan lainnya ?” Staf : “Pertama, lahan kuburn bias menjadi hak milik. Bapak cukup membayar sekali untuk dana perawatan dan prasarana, selelebihnya kami jamin tak akan pernah ada biaya lagi. Kedua, peziarah tak perlu takut diganggu pengemis yang suka Meminta – minta. Ketiga, peziarah bias sekaligus berwisata, sebab kami melengkapi tempat ini dengan taman dan fasilitas lainnya.” Lelaki : “Oh … begitu ya ? Bila saya jadi memesan , apa saya boleh menikmati semua fasilitas atau mungkin semua itu Cuma diperuntukkan bagi peziarah ?” Staf : “Bapak boleh menggunakan seluruh fasilitas yang ada. Jujur saja, Kami malah menganjurkan pada setiap calon penghuni untuk sering – sering datang kemari, supaya akrab dengan lingkungan yang akan jadi rumah terakhir mereka. Bagaimana, jadi memesan tempat ?” Lelaki : “Saya ingin lihat – lihat dulu …..” Staf : “Silakan, petugas kami siuap mengantar Bapak !” $$$$$$$$$$$$ Suasana taman memorial benar – benar mirip tempat wisata. Setiap hari, ratusan orang bercengkrama di tempat ini. Mereka adalah calon penghuni yang namanya terdaftar sebagai pemilik lahan kubur. Sejak dia dan istrinya terdaftar sebagai calon penghuni, mereka sudah berkali – kali dating ke tempat itu. $$$$$$$$$$$$ Senja itu sambil mendayang perahu di pingiran danau, dia bercerita soal mimpinya. Istrinya tersenyum geli membayangkan cerita itu. Katanya ‘ia pernah mimpi serupa kala remaja’ Dia delum sempat membalas ucapan istrinya ketika terdengar nyanyian sendu dari dalam kapel di tepian danau. Para pelayat tampak memenuhi tempat itu. Besok atau lusa, seseorang akan pindah ke rumag terakhirnya. Istri : “Kau ingat harapanmu saat meniup lilin waktu itu ? kau tak mau mati cepat – cepat, mungkin nanti saat tubuhmu membungkuk, kulitmu keriput dan rambut menjadi putih. Kenapa sekarang kau terlihat tenang ? Kematian tak lagimenyeramkan atau mungkin kau merasa mimpi – mimpimu sudah jadi kenyataan ?” Suami : “Aku tenang karena aku tak menganggap kematian sebagai beban Atau hukuman. Kematian adalah sesuatu yang harus ditunggn. Itu Kewajiban kita sebagai manusia, menunggu.” Istri : “Aku tak mengerti, kau bicara seolah mengerti filsafat saja. Dasar Filsuf keranjang sampah.” $$$$$$$$$$$ Dia menghapus keringat yang mengalir ke pipinya, tangannya menunjuk burung – burung yang melintasi cakrawala. Suami : “Kau lihat! Kemana pun mereka pergi, pasti pulang ke sarang.” Istri : “Hei, sekarang kau jadi penyair pula, atau mungkin pencipta lagu ? Kata – kata seperti itu seharusnya ada dalam lagu picisan. Dengar ya, Yang hidup pasti mati, tapi burung terbang belum tentu balik ke sarang, siapa tahu ada pemburu menembak mereka.” Dia tertawa dan istrinya pun tertawa. Dia baru menyadari Sesuatu, selama 5 tahun dia menutup teling terhadap gema cinta yang dilontarkan istrinya. Dan malam itu ada sesuatu yang aneh. Dia kembali mencintai perempuan itu. Perjalanan pulang kali ini adalah perjalanan pulang terlamanya. Dia menyetir mobil dengan dada gemuruh, seperti debaran yang dirasakan saat melewati malam pertama dengan perempuan itu. Sepanjang jalan sepi melewati jalur yang berliku, istrinya tak henti – henti menyebar senyum, parasnya sangat cantik. Tapi, tiba – tiba sebuah Jeep melaju kencang di sebelah kanan dan mendadak berhenti tepat di depan mobil mereka. Dia menekan pedal rem sekencang – kencangnya. Mobil berhenti tepat setelah menabrak belakang Jeep. Dia belum sempat berpikir, ketika empat laki – laki turun dari Jeep lalu menyeretnya keluar dari mobil. Dia berusaha melawan, tapi pukulan keras melayang ke hidungnya. Ketika tubuhnya dimasukkan ke dalam Jeep, dia masih sempat mendengar istrinya menjerit meminta tolong. $$$$$$$$$$$ Di dalam Jeep, matanya terbelalak ketika menatap wajah seorang perempuan. Wanita : “Apa kabar ? Maaf kalau kita harus bertemu dalam keadaan seperti Ini. Lelaki : “Kau?! Kau sudah ku beri banyak uang saat hubungan kita berakhir. Kau berjanji tak kan mengganggu ku lagi.” Wanita : “Ah, tenanglah sedikit, jangan marah. Aku hanya ingin kau mengembalikan mimpi – mimpi indah ku. Aku mau mimpi ku jadi kenyataan. Bukankah kau yang memberiku mimpi – mimpi itu ?” Lelaki : “Aku tak mengerti apa maksudmu dan keinginanmu ?!” Wanita : “Jangan pura – pura bodoh ! Bukankah dulu kau bilang akan menikahi aku dan memberikan semua yang aku inginkan ?” Lelaki : Tapi …!!? (wajahnya mulai lesu dan tak berani menatap wanita itu) Wanita : “Tapi apa !! kau malah meninggalkanku dank au kembali kepada istrimu itu !! Kau tak tau, batapa sakitnya hatiku !! Tapi, aku akan membalas semua itu padamu. Tak kan ku biarkan wanita lain memilikimu. Kau rasakanlah apa yang aku rasa !!! Wanita : “Aku tak mau lagi melihatmu!! Kalian Semua …!!! Cepat, habisi dia !! $$$$$$$$$$$$$ Beberapa hari kemudian, ditemukanlah sesosok tubut yang nyaris tinggal kerangka tanpa kepala dan jari, ditemukan tergeletak di tangah hutan, tubuh terpotong itulah kemudian segera diamankan oleh polisi intuk segera diserahkan kepada pihak keluarganya dan kemudian dikuburkan di “ RUMAH TERAKHIR “ yang telah lama dipesannya, sebelum ia meninggal dalam kondisi tragis itu, disana ia berbaring tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar