Minggu, 02 Desember 2012

Tulang rusuku

Sayang, disini hujan dan mereka berirama Apakah engkau disana merasakannya juga? Jika iya, apakah engkau mendengar keluh kesahku? Keluh kesah kebimbangan tanpa genggaman tanganmu Jika iya, apakah engkau mendengar getar bibirku? Yang lama tak berbisik bahwa aku sungguh mencintaimu Jika iya, apakah engkau melihat tangisku diantara rintik itu? Dari mata seorang pencinta yang tak berdaya tanpa senyummu Jika iya, apakah engkau melihat rapuhnya tubuhku? Tubuh yang lemah tanpa topangan setiap malam pelukanmu Jika iya, apakah engkau merasakan desir rinduku? Rindu yang terkumpul seperti sewindu tak bertemu Jika tidak, dalam setiap desir nafasku aku berdoa Tuhan, tolong berikan hujan ditempat ia berada Karena dalam setiap tetesnya berisikan keindahan bercinta Karena dalam setiap tetesnya sayup-sayup merangkum nada cinta Karena dalam setiap tetesnya melambangkan kesucian cinta Biarlah, biarlah ia mengetahui betapa rapuhnya aku Biarlah, biarlah ia merasakan betapa rindunya aku Biarlah, biarlah ia menyadari betapa kuasanya cinta atas diriku Sungguh menyakitkan berpetualang sendirian Sungguh menyesakkan jika hati tanpa perlindungan Dan kini, aku semakin yakin akan kekasihku Bahwa ia adalah sebagian dari tulang rusukku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar