Kamis, 26 April 2012

sampai kapan rasa sakit dan sedih ini berahir ??



Ya Alloh, aku sudah tidak sanggup lagi, setiap hari, di setiap saat, rasa sakit hati dan sedih ini selalu meracuni pikiranku. Aku tidak bisa fokus. Ketika rasa sakit hati dan sedih ini datang, aq langsung lemas, tidak punya daya kekuatan untuk bangkit. Aku hanya bisa menangis dan menangis atau ketika aku sudah dalam taraf putus asa, aku menjadi orang yang apatis, aku benci terhadap hidup, aku benci terlahir di dunia ini.
Aku memerlukan orang-orang yang mencintaiku di dekatku. Keluarga,,, ya, keluarga itulah yang kupunya. Ibu, Bapak, Kakak, Adik, Keponakan2, kakak ipar,,, itulah keluargaku di kampung halaman sana. Dekat dengan keluarga membuatku merasa berharga, aku merasa dicintai dan aku mempunyai seseorang yang dicintai. Aku merasa menjadi ciptaan yang berguna di tengah-tengah mereka. Ada tawa dan tangis bersama. Ada seseorang yang mendukungku ketika aku sedih, ada yang berbagi tawa bahagia. Semua itu kutemukan ketika aku dekat dengan keluarga.
Tapi sekarang, aku jauh dari mereka. Aku merasa sendirian di sini, tidak ada lagi tawa bahagia ataupun tangis yang kudengar dari keluarga, tak ada lagi yang memelukku ketika aku menangis. Lintasan-lintasan pikiran akan catatan kelam di masa lalu membuatku kembali terpuruk. Aku merasa menjadi barang rongsokan, dulunya dimanfaatkan dan setelah tidak diperlukan, dibuang begitu saja.
Ya Alloh, aku capek, capek dengan semuanya ini, capek dengan rasa sakit hati dan kesedihan yang terus-menerus. Aku hanya  bisa menangis. Ketika lintasan itu muncul, aku tidak ingin merasakannya, aku memilih untuk tidur, tapi, aku tidak bisa tidur begitu saja, aku harus mendengarkan sesuatu yang berbau religi untuk menenangkan pikiranku. Ketika bangun, kesedihan itu tambah luar biasa, kadang aku berfikir, aku tidak mau bangun lagi.
Ya Alloh, bagaimana aku harus mengusir rasa sakit hati dan sedih ini? hatiku delap, tertutup noda hitam yang pernah kulakukan di masa lalu. Makanya aku dengan penuh rasa cemas, harap dan takut menghadap-Mu. Aku cemas, apakah Engkau masih mau memaafkanku. Aku takut, apakah sisa usiaku adalah sebuah hukuman terhadap perbuatanku di masa lalu. Aku tidak sanggup membayangkan hal yang terakhir ini. Rasa sakit dan sedih ini saja sudah membuatku terpuruk apalagi membayangkan hukuman apa nantinya yang harus kujalani.
Aku sering mempertanyakan keadilan-Mu. Mengapa seolah-olah semuanya adalah salahku? Apakah benar ini salahku? Apakah aku yang terlalu lugu untuk mempercayai seseorang, apakah aku yang tidak peka dengan sandiwara orang? Kenapa harus ada sandiwara untuk mengungkap fakta? kenapa semuanya harus berbohong kepadaku dan yang pada akhirnya, mereka semua tertawa melihat penderitaanku. Mereka tertawa karena telah menang. Kenapa mereka harus bohong? aku adalah orang yang selalu percaya pada orang lain. Jadi kenapa mereka harus bohong dan membuatku sakit seperti ini?
Jadi, apakah benar aku yang salah? Ya Alloh, berikanlah aku jawaban, berilah aku kesembuhan, aku tak sanggup untuk menerima hukuman lagi (jika yang kualami sekarang ini adalah sebuah hukuman).
Ya Alloh, aku kangen dengan keluargaku, orang-orang yang bisa membuatku melupakan rasa sakit di dada. Ya Alloh, dalam kesendirian ini, aku hanya ingin Engkau terus membimbingku.
Aku tak ingin sendirian ya Alloh, aku kangen dengan keluargaku. Ya Alloh, ampuni dosa-dosaku, hilangkan rasa sakit di hati ini, berikan aku secercah sinar harapan untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

(kost dalam suansana sepi sendiri )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar