Jumat, 22 Juni 2012

Untuk yang hadir dalam mimpiku.



Kau hadir dimasa laluku, yang tak kupahami saat itu. kau memberikan semangat perubahan.  Memancarakan aura semangat yang hingga kini kurindukan. Hingga akhirnya kau hanya hadir dalam mimpi – mimpiku. Dalam setiap kesempatan saat aku “merdeka” dengan pilihanku. Kucoba rangkaian harapan untuk berjumpa denganmu.
Waktu terus melaju tak kenal ampun kepadaku, hingga aku harus mematahkan mimpi-mimpi tadi. Karena aku tahu, aku tak bisa hidup dalam mimpi. Kegundahan marasuk jiwaku. Hingga aku berjalan menjauh dari mimpi-mimpiku. Ku coba menyusun kembali sendi-sendi yang hampir mati, berjalan kearah matahari untuk menata mimpi. Hingga mimpi-mipiku bermuara.
Perjalanan hidup memberikan aku pilihan untuk tetap melangkah.
kehidupan adalah irama perjalanan yang sempurna,  ia begitu apik memainkan ritme masalah. tergantung dari mana kita bisa menikmatinya. Kucoba menikmati ritme kehidupan yang “super” ini. Bercampur segala suka dan duka. hingga aku semakin “bijak” dalam melangkah (amin….). Tetap kunikmati ritme itu. KArena aku yakin aku akan lebih bijak karenanya….
Hingga akhirnya




Mimpi-mimpi lama adalah historis yang tetap tersimpan rapi dalam bagian hatiku. Hampir tak tersentuh, namun ia memberontak. Ia mendesak, tak kuasa kutahan. Hampir habis waktuku untuk menatanya, dengan harapan dapat menjadikannya kekuatanku.




Ah…. namun aku gagal. Namun kau datang mencerminkan mimpi-mimpiku. Kegilaanku semakin membuncah, semakin kutahan semakin aku tak kuasa. Liar sporadis atau apapuun itu istilahnya. hancur sudah pertahananku untuk tetap menyimpan mimpi-mimpi masa laluku.

Aku sadar ini adalah kesalahan terbesarku, namun apa dayaku…. (Astagfirullah). Mungkin jika di analogikan aku laksana Julaiha sang istri penguasa dimasa Nabi Yusuf yang jatuh cinta kepada Nabi Yusuf .  Bukankah itu dilarang? Sejarah mencatatnya.

Kehadiranmu memberikan warna tersendiri bagiku, taman hatiku semakin indah, meskipun kau terpisah, tak tersentuh. Namun memberikan kekuatan baru untuk hidupku. kolase kehidupanku semakin indah.

Kegundahan yang kurasakan akan kuolah menjadi kekuatan untuk menjadikanku lebih bijak dalam menyikapi masalah.

Terimakasih untukmu yang telah hadir dalam hidupku, memberikan warna berbeda dalam hidupku, menyempurnakan kolase kehidupanku.  Saat aku merdeka dalam pilihanku aku harap “dikumpulkan bersamamu di surga-Nya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar