Sabtu, 14 Januari 2012

PEMERIKSAAN ZAT-ZAT KETON


Zat-zat keton atau benda-benda keton dalam urin yaitu : aceton, asam aceto acetat dan asam beta-hidroksibutirat. Dimana aceton merupakan zat keton yang terpenting diantara benda-benda keton tersebut, dan bersifat mudah menguap. Karena sifat itulah pada pemeriksaan ini, urin yang digunakan harus segar. Kalau urin dibiarkan, maka asam aceto acetat akan berubah menjadi aceton. Begitu pula asam beta-hidroksibutirat akan menjadi asam aceto acetat, yang akhirnya menjadi aceton.
Menguapnya aceton karena urin yang dibiarkan dapat mengurangi kemungkinan hasil yang positif menjadi negative.
Pada test Rothera sangat peka untuk mendeteksi adanya asam aceto acetat, sedangkan asam beta-hidroksibutirat tidak dapat terdeteksi.
Pada test Gerhardt, aceton dan asam beta-hidroksibutirat tidak dapat bereaksi dengan test ini. Jadi hanya asam aceto acetat yang bisa bereaksi, itupun masih kurang peka bila disbanding dengan cara Rothera.
SKEMA HUBUNGAN AS. LEMAK – GLUKOSA DAN BENDA KETON
Glukosa

Gliserol 3 fosfat                                             Trio fosfat               piruvat
                                                                                                                                    Oksaloasetat
Trigleserid                   Asam Lemak                                             Asetil Ko A           (Siklus TCA)

                  Gliserol                                                                        Aseto asetil Ko A
VLDL
                                                                       Aseton                    Aseto acetat          3 hidrosibutirat


·      Pembentukan dan metabolisme benda keton, ada 2 jalur pembentukan asam aseto asetat
1.      Di jaringan
2.      Di hati
Jalur ini lebih penting dari pada deasilasi secara kuantitatif.
1)      Di Jaringan
Setil Ko A                β. Ketotiolase, Aseto asetil Ko A
                                                               Deasilase (hanya dihati)

Asam β. hidroksi                     Asam Aseto Asetat, dibagi 2, CO2 menjadi Aceton dan Jaringan kecuali hati menjadi CO2 + ATP.
                                                              
2)      Di Hati
Asetil Ko A + Aseto Asetil Ko A

Beta – Hidroksi – β – methyl glutaryl – Ko A

Asam Asetoasetat + Asetil Ko A

·      Didalam jaringan asetil Ko A membentuk aseto asetil Ko A
·      Didalam hati (yang mengandung deasilase) di lepaskan as. Aseto asetat bebas.
·      Asam β keto dikonversi menjadi asam β hidroksibutirat dan aseton menjadi senyawa ini sukar dimetabolisme dalam hati, sehingga berdifusi ke dalam darah.
·      Asam aseto asetat di bentuk dalam hati melalui pembentukan β – Hidro – β – metyglutaryl – Ko A.
·      Jaringan tubuh akan memindahkan Ko A dari suksinil Ko A asam aseto asetat dan memetabolisme asam aseto asetat aktif menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat.
·      Dalam keadaan normal asetoasetat merupakan sumber energi dan dioksidasi dalam otot rangka atau otot jantung melalui asetil Ko A ke siklus TCA.
·      Kadar eksresi kecil karena keton tersebut dimetabolisme secara cepat ;
1)      Bila Masuknya asetil Ko A kedalam siklus asam sitrat di tekan
2)      Suplai acetil Ko A meningkat terjadi akumulasi asetil ko A
3)      Terjadi peningkatan pembentukan asam aseto asetat dalam hati serta peningkatan kemampuan jaringan untuk mengoksidasi keton.
4)      Terjadi peningkatan akumulasi dalam darah
5)      Ketosis.
·      Sebab utama gangguan metabolisme keton yaitu kekurangan glukosa atau karbohidrat intra sel
·      Terjadi pada keadaan ;
1.      Kelaparan pada penderita sehabis muntah-muntah nafas akan berbau keton
2.      DM karena glukosa yang masuk kedalam sel tidak sesuai dengan kebutuhan intake kalori berbentuk lemak terjadi deffisiensi karbohidrat (karena tidak ada jalan untuk mengkonversi lemak menjadi karbohidrat) akibatnya sel hati akan terisi lemak menggantikan semua glikogen yang dibentuk suplai benda keton berlebihan sehingga terjadi ketosis.
·      Yang termasuk bendda keton ;
1.      Asam asetoasetat (± 20 %)
2.      Asam Beta hiroksibutirat (± 78 %)
3.      Aseton (± 2 %)
·      Yang bersifat antiketogenik adalah karbohidrat
·      Yang bersifat ketogenik adalah ;
1.      Leusin
2.      Isoleusin
3.      Fenilalanin
4.      Tirosin
KETONURIA
Yaitu terdapatnya benda keton didalam urin ada 2 macam pemeriksaan ;
1.      Test Rothera
·      Test ini sangat sensitif terhadap Asam Asetoasetat dan aseton.
·      Merupakan reaksi warna dengan natrium nitroprusid dalam larutan alkali
2.      Test Gerhardt
·      Kurang sensitif di banding dengan rothera
·      Sensitif terhadap asam asetoasetat
·      Merupakan reaksi warna dengan ion Fe 3++ dalam larutan asam
·      Dapat timbul reaksi positif palsu dengan obat-obatan fenolat terutama salisilat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar